Climate Tech, Carbon Removal

etickr.com – Di tahun 2025, kita sudah tidak lagi bertanya “apakah perubahan iklim nyata?”, tapi “masih ada cara untuk membalikkan kerusakan yang sudah terjadi?”

Jawabannya ada di satu bidang yang sedang meledak: Carbon Removal (Penghilangan Karbon), sub-sektor terpanas dalam Climate Tech.

Kenapa Mengurangi Emisi Saja Tidak Cukup?

Menurut laporan IPCC dan IEA:

  • Bahkan jika kita berhasil mencapai Net Zero di tahun 2050, kita tetap harus menghilangkan 6–15 miliar ton CO₂ per tahun mulai tahun 2030-an agar suhu bumi tidak naik lebih dari 1,5°C.
  • Itu setara dengan seluruh emisi global tahun 2024 yang harus disedot kembali setiap tahunnya.

Artinya: Net Zero saja tidak cukup. Kita butuh Negative Emission.

6 Teknologi Carbon Removal yang Sedang Naik Daun (2025)

  1. Direct Air Capture (DAC) Mesin raksasa yang “menyedot” CO₂ langsung dari udara.
    • Climeworks (Swiss) → pabrik terbesar di Islandia (Orca & Mammoth)
    • Carbon Engineering (Kanada) → diakuisisi Occidental Petroleum (Oxy) senilai >US$1 miliar
    • 2025: biaya per ton CO₂ turun dari ~US$600 (2021) menjadi ~US$250–350/ton
  2. Biochar Membakar biomassa (limbah sawit, sekam padi, kayu) tanpa oksigen → jadi arang yang super stabil ratusan-ribu tahun.
    • Indonesia punya potensi besar karena limbah sawit & padi melimpah
    • Startup lokal: Karbon Lestari, eFishery Biochar, Excess
  3. Ocean-Based Removal
    • Enhanced Ocean Alkalinity (menambah basa ke laut agar menyerap lebih banyak CO₂)
    • Kelp farming skala besar + sinking (rumput laut tenggelam ke dasar laut) Startup: Running Tide (AS), Seafields (UK-Bahamas)
  4. BECCS (Bioenergy with Carbon Capture & Storage) Membakar biomassa untuk listrik, tapi CO₂-nya ditangkap dan disuntik ke bawah tanah. Drax Power Station (UK) sudah operasional skala besar.
  5. Mineralization (Enhanced Weathering) Menaburkan batuan basalt atau olivin yang sudah dihancurkan ke sawah/kebun. Batuan bereaksi dengan CO₂ → jadi karbonat permanen. Startup: UNDO Carbon (UK), Lithos Carbon (AS)
  6. Soil Carbon Sequestration + Regenerative Agriculture Cara termurah saat ini. Praktik: cover crop, no-till, kompos, rotasi tanaman. Startup Indonesia: Regen Alliance, Crowde, Koltiva

Pasar Carbon Removal 2025: Gila-Gilaan

  • Microsoft, Stripe, Shopify, JP Morgan, Meta sudah membeli >20 juta ton kredit karbon removal lewat platform seperti Frontier dan Puro.earth
  • Harga kredit DAC 2025: US$500–1.000/ton
  • Harga biochar/kelp/soil: US$100–200/ton
  • Prediksi McKinsey: pasar carbon removal akan bernilai US$1–2 triliun per tahun di 2050

Startup Indonesia yang Sedang Naik di Carbon Removal

  1. Excess – biochar dari limbah pertanian
  2. Karbon Lestari – biochar + kredit karbon untuk petani
  3. Greenly – software pengukuran & removal karbon untuk korporat
  4. Treetoscope – sensor tanah untuk optimasi karbon tanah (Israel-Indonesia collaboration)
  5. Coolify – marketplace kredit karbon berbasis mangrove & agroforestry

Peluang untuk Indonesia

  • Kita punya limbah biomassa terbesar di ASEAN (sawit, padi, jagung)
  • Lahan pertanian luas untuk enhanced weathering & regenerative ag
  • Pesisir panjang untuk ocean-based removal & mangrove
  • Potensi menjual ratusan juta ton kredit karbon removal per tahun ke perusahaan global yang sudah teriak-teriak cari supply

Carbon Removal sudah berubah dari “ide gila ilmuwan” menjadi keharusan bisnis dan geopolitik. Negara atau perusahaan yang bisa menyediakan removal berkualitas tinggi dalam jumlah besar akan memenangkan ekonomi abad 21.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *